BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Konservasi adalah upaya yang
dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam Konservasi adalah pelestarian atau
perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, (Inggris) Conservation yang
artinya pelestarian atau perlindungan. Sedangkan menurut ilmu lingkungan,
Konservasi adalah upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi,
atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak
menyediakan jasa yang sama tingkatannya, upaya perlindungan dan pengelolaan
yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam, pengelolaan terhadap
kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik,
upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan dan suatu
keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara
keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan
lingkungan alaminya (anonim, 2012).
Definisi
Hutan Hujan Tropis Tropis artinya daerah bagian bumi yang terletak di antara
23,5 LU dan 23,5 LS. Daerah itu merupakan wilayah sekitar garis khatulistiwa
bumi dan beriklim panas-lembap berhujan cukup. Di daerah tersebut terdapat
banyak hutan. hutan
hujan tropis adalah jenis hutan yang tersebar di dekat garis khatulistiwa yang
beriklim hangat dan basah. Misalnya hutan di lembah sungai amazon
amerika selatan, lembah sungai kongo, afrika, hutan di indonesia, india barat,
malaysia dan thailand. Ciri-ciri bioma hutan hujan tropis antara lain Curah
hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun Pohon-pohon utama memiliki
ketinggian antara 20 – 40 m. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu
hijau sepanjang tahun Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari
tersebut tidak mampu menembus dasar hutan. Mempunyai iklim mikro di lingkungan
sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang
membentuk tudung). Fungsi Hutan Hujan Tropis membantu menstabilkan iklim dunia
dengan cara menyerap karbon dioksida yang ada diatmosfer, sehingga mengurangi
pula dalam hal efek rumah kaca. Merupakan rumah atau habitat bagi
keberlangsungan hidup bagi makhluk hidup yang tinggal didalamnya, termasuk
flora dan fauna yang terancam punah keberlangsungan hidupnya (anonim, 2006).
Konservasi
Hutan Hujan Tropis Usaha, cara, dan metode pelestarian hutan dapat dilakukan
dengan mencegah perladangan berpindah yang tidak menggunakan kaidah pelestarian
hutan , waspada dan hati- hati terhadap api dan reboisasi lahan gundul serta
tebang pilih tanam kembali.
B. Permasalahan
Adapun permasalahan dalam makalah
yang saya bahas, yaitu Salah satu sebab utama perusakan hutan hujan
tropis adalah penebangan hutan. Pertumbuhan jumlah penduduk
meningkat dan permintaan pada SDA meningkat. Iklim dunia yang semakin tak
stabil karnal global warning dan pengunaan anergi, produksi, transmisi, atau distribusi
yang secara berlebihan dan dapat merusak hutan hujan tropis.
C. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dalam makalah ini adalah
untuk mendukung upaya mengonsevasi hutan hujan tropis dan pemanfaatan kawasan
konservasi secara baik dan benar serta dapat menjamin kesejahteraan masyarakat.
Adapun sasaran adanya cara untuk
menkonservasi hutan hujan tropis dan langkah-langkah atau trobosan apa yang
akurat dalam konservasi hutan hujan tropis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengelolaan Kawasan Konservasi
Berdasarkan
ketentuan Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan kita mengenal
mengenai hutan dan klasifikasinya. Kawasan
hutan adalah wilayah
tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh. Pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Pemerintah menetapkan
hutan berdasarkan fungsi pokok atas: Hutan konservasi, hutan
lindung, dan hutan produksi. Hutan
konservasi adalah kawasan hutan
dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok. Pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. terdiri dari: Kawasan
hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi
pokok sebagai sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga
berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai upaya
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya pada kawasan konservasi
mengacu pada 3 pilar konservasi yaitu
- perlindungan sistem penyangga kehidupan;
- pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;
- pemanfatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Kegiatan tersebut akan efektif dalam pencapaian
tujuan pengelolaan apabila dikelola pada suatu unit manajemen terkecil.
Dalam pengelolaan hutan, selama ini kita mengenal adanya resort, dimana resort ini adalah satuan unit
manajemen terkecil dalam pengelolaan hutan. Sebagai unit terkecil, resort
yang langsung berhadapan dan berinteraksi dengan masyarakat dan
permasalahan-permasalahan di lapangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
resort merupakan kunci penentu keberhasilan kinerja pengelolaan kawasan
konservasi.
Pembagian kawasan konservasi kedalam unit-unit pengelolaan
terkecil perlu dilakukan berdasarkan potensi dan permasalahan, ketersediaan
sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, aksesibilitas, serta prioritas
pengembangan. Pembagian wilayah kerja pengelolaan perlu diikuti
dengan penataan kelembagaan secara menyeluruh mulai dari tingkat Balai sampai
dengan tingkat Resort.
Selanjutnya di dalam unit pengelolaan terkecil tersebut
perlu dilakukan pembagian ke dalam blok-blok kawasan yang nantinya merupakan
sasaran dari tindakan pengelolaan. Dengan tujuan pengelolaan yang demikian
kompleks, maka solusi manajemen yang perlu diimplementasikan adalah pengelolaan
kawasan konservasi berbasis resort.
Beberapa tahapan dalam implementasi pengelolaan berbasis
resort adalah sebagai berikut :
1. Penataan
Wilayah Kerja Resort
Sebagai langkah awal
untuk terwujudnya optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi berbasis resort
adalah penataan wilayah kerja resort. Penataan wilayah kerja resort meliputi
peningkatan kelembagaan resort melalui peningkatan peranan petugas lapangan dalam
melakukan berbagai kegiatan pengelolaan baik pada bidang perlindungan dan
pengamanan hutan, monitoring dan pengendalian keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya serta kegiatan lain yang bersifat pendekatan kepada
masyarakat.
Penataan wilayah kerja resort
dituangkan dalam peta kerja resort dalam bentuk :
a. Peta tematik pembagian wilayah kerja
(Bidang/Wilayah/Seksi/ Resort), yang menunjukkan lokasi kantor
Bidang/Wilayah/Seksi/ Resort).
b. Peta tutupan lahan kawasan hutan.
c. Peta tipologi
daerah penyangga
d. Peta indikatif
Zonasi Kawasan.
e. Peta batas
kawasan, batas administratif Kabupaten/Propinsi
f. Peta
jaringan jalan
g. Peta DAS, Sub
DAS, Sungai
h. Peta potensi
kawasan-ekowisata, air, hasil hutan non kayu.
2. Penataan Sumber
Daya Manusia
Sumber Daya Manuasia (SDM) merupakan
modal pokok bagi satu unit pengelola dalam menjalankan berbagai kegiatan
pengelolaan terutama kegiatan Assesment biodiversity and ecosistym serta
penentuan Key features biodiversity sebagai pedoman awal bagi keberlanjutan
pengelolaan disamping upaya perlindungan dan pengamanan hutan.Penataan SDM pada
setiap Resort diupayakan terdiri dari beberapa personil yang meliputi
Polisi Kehutanan sebagai tenaga pengamanan hutan, Pengendali Ekosistem Hutan
sebagai penghimpun data potensi sumberdaya alam yang ada di wilayah Resort dan
Penyuluh Kehutanan sebagai tenaga penyuluhan.
Pada masing-masing Resort dibentuk
Struktur organisasi Resort yang terdiri dari Kepala Resort dan Anggota
Resort. Struktur ini didukung oleh :
a. Tata hubungan
kerja internal
b. Sistem kerja di
setiap Seksi Wilayah ke Resort.
c. Pola hubungan
kerja internal-eksternal (kemitraan, kolaborasi, kerjasama, kontrak kerja
d. Perencanaan
berbasis resort, yang disebut sebagai perencanaan bottom-up, berbasis
kondisi dan ragam sumberdaya, profil/tipologi resort dan aspirasi lokal atau
setempat.
e. Sistem
monitoring dan evaluasi internal dan multipihak.
3. Perencanaan
Kegiatan
Pengelolaan berbasis Resort bukan
hanya sekedar meningkatkan kapasitas pengelolaan pada level Resort yang
didukung dengan sarana dan prasarana serta kepercayaan terhadap pengelolaan
anggaran operasional Resort, akan tetapi pengelolaan berbasis Resort merupakan
suatu alur mekanisme pengelolaan yang saling berkesinambungan baik secara
hirarkis maupun secara teknis terhadap berbagai kegiatan yang memberikan
keluaran hasil sebagaimana yang telah ditetapkan dalam suatu perencanaan
Balai. Perencanaan kegiatan dilaksanakan melalui beberapa diskusi dan
penyusunan rencana kegiatan serta inventarisasi kebutuhan penunjang kegiatan
Resort. Kegiatan yang merupakan operasional Resort nantinya diharapkan
memadukan antara kegiatan pengamanan hutan, inventarisasi potensi,
monitoring dan kegiatan yang berhubungan dengan pendekatan kemasyarakatan
yang dilakukan di masing-masing Resort.
Perencanaan kegiatan minimal
operasional Resort harus mencakup Tiga Pilar Konservasi yaitu
Perlindungan sistem penyangga kehidupan, Pengawetan keanekaragaman hayati dan
ekosistemnya, dan Pemanfaatan secara lestari. Kegiatan minimal
operasional Resort ini merupakan tugas minimal yang harus dikerjakan oleh
Resort yang diselaraskan dengan tupoksi jabatan fungsional personil
Resort yaitu Polhut, PEH dan Penyuluh (anonim, 2011).
B.
Peran
semua pihak dalam konservasi
Dalam
suatu kawasan konservasi peran pihak pengelolah dan masyarakat di sekeliling
kawasan tersebut harus ikut dalam melestarikan kawasan tersebut, sebab dari
konservasi itu diharapkan menjamin SDM yang cukup dan kesejhateraan. Serta
membantu dunia dalam mencegah pemanasan global.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Konservasi adalah upaya yang
dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam Konservasi adalah pelestarian atau
perlindungan. Kawasan konservasi mengacu pada 3 pilar
konservasi yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan;pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya;pemanfatan secara
lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Dalam suatu kawasan
konservasi peran pihak pengelolah dan masyarakat di sekeliling kawasan tersebut
harus ikut dalam melestarikan kawasan tersebut, sebab dari konservasi itu
diharapkan menjamin SDM yang cukup dan kesejhateraan. Serta membantu dunia
dalam mencegah pemanasan global.
b. Saran
Lingkunngan merupakan faktor penting bagi
kelangsungan hidup, makluk hidup yanng ada di muka bumi ini. Jadi sebagai
sesama makhluk hidup harus menjaga lingkungan serta harus berinteraksi dengan
baik.serta mendukung pengelolaan konservasi kawasan untuk menjamin
kesejhateraan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar